Senin, 16 April 2012

reformasi pendidikan dalam islam


KATA PENGANTAR
          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “METODOLOGI STUDI ISLAM” , yang berjudul “REFORMASI PENDIDIKAN DALAM ISLAM” penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata baik dan sempurna, sholawat serta salam penulis haturkan kepada beliau nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya besuk di hari akhir nanti, jika terdapat kekurangan maupun kesalahan, penulis mohon kritik dan saran supaya makalah ini dapat menjadi lebih baik agar menjadi instrokpesi penulis supaya agar dapat lebih teliti lagi dalam pembuatan makalah, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.





                                                                                  Penulis

                                                                             04 januari 2012



                                        
reformasi pendidikan dalam islam 


DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................ii
BAB I
 pendahuluan ........................................................................................1
BAB II
Pembahasan .........................................................................................2
A.    Reformasi dalam pendidikan islam ..............................................3
B.    Mengapa butuh reformasi .............................................................7
BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan ..................................................................................11
B.    Saran ............................................................................................11
Daftar pustaka ....................................................................................12





                                                                                          ii




BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian menge­nai pengertian agama Islam. Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keislaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan keislaman yang bersangkutan. Kita barangkali terikat terhadap kualitas keislaman seseorang yang benar-benar komprehensif dan berkualitas. Untuk itu uraian di bawah ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam.
Selain itu dalam makalah kali ini yang berjudul “REFORMASI PENDIDIKAN DALAM ISLAM” akan membahas berbagai macam metode(cara) yang digunakan oleh umat islam agar proses transfer of knowledge dapat berjalan dengan baik serta menyentuh tiga ranah dalam pendidikan , yaitu ranah konigtif , afektif dan psikomotrik . Namun seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan zaman , metode dan sistem pendidikan islam yang selama ini dipakai dirasa oleh banyak pihak sudah tidak relevan lagi sehingga membutuhkan reformasi nilai,metode dan sistem. Indikasi dari tidak relevannya metode dan sistemyang dipakai dalam pendidikan islam adalah terbaikannya nilai-nilai agama islam di era kontemporer serta terbelakangnya berbagai macam lembaga pendidikan yang mengaku sebagai lembaga pendidikan islam. Banyak sekali perilaku umat uslam yang tidak mencerminkan kepribadian seorang muslim seperti, merampok, membunuh, mengkorupsi uang rakyat dan lain sebagainya . Perbuatan –perbuatan ini tentu menampar wajah indonesia yang terkenal dengan negara religius.















BAB II
PEMBAHASAN
                        A.Reformasi pendidikan dalam islam
Reformasi menjadi kata yang sering kita dengar dengan di era modern sekarang ini karena kata tersebut bermakna pembaharuan . Modernisasi meniscayakan adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan karena modernisasi menuntut manusia untuk selalu kreatif ,inofatif dan dinamis agar tidak terlindas oleh gerak capat modernisasi dan ganasnya arus globalisasi. Kata reformasi berarti perubahan, renofasi,pembentukan baru,pembaharuan,perombakan, bentuk.1 konsep reformasi dimaknai pembaharuan atau perubahan secara pelan-pelan. Istilah reformasi berbeda dengan revolusi karena reformasi adalah perubahan secara pelan-pelan secara tidak merubah nilai-nilai terdahulu yang masih dianggap baik. Sedangkan revolusi adalah perubahan secara cepat ,radikal dan menyeluruh.2 seorang reformis adalah pembaharu atau pembuat perubahan (john M. Echols dan hasan shadily,1995:473). Reformasi merupakan akar refolusi agama di Eropa Barat dalam abad XVI , sebagai pergerakan perbaikan keadaan dalam gereja katolik. Dalam pergerakan selanjutnya , reformasi telah menjadi kekuatan dasar di dunia barat sampai sekarang (Hasan shadily, 1973:1120).Dengan demikian ,reformasi dapat di maknai sebagai usaha untuk membenahi seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,termasuk dalam masalah pendidikan.
1.Pius A. Partanto, M. Dahlan Al-Bahrry, kamus ilmiah populer,(Surabaya Ariloka,1994),hlm. 660
                                2.Ibid., hlm.678

 Untuk dapat melakukan reformasi dengan baik , maka dibutuhkan berbagai macam prasyarat yang harus dipenuhi seperti;
   Pertama ,penegakan hukum (law enforcement) yang selain menjamin hak warga negara untuk ikut menentukan “warna” kehidupan sosial –politik yang baru, juga memastikan bahwa setiap warga negara mematuhi negara yang berlaku , yang di sepakati bersama,agar hak tiap warga negara tidak terganggu oleh penggunaan hak yang sama oleh warga negara lainnya .
   Kedua , prediktability, yakni kejelasan pola pikir dan pola tindak para agen reformasi tidak kehilangan arah , sehingga warga negara dapat beinisiatif, mengambil langkah-langkah pembaruan tanpa terlepas dari keseluruhan konteks gerakan dan arah reformasi.
   Ketiga, transparancy, yakni keterbukaan mekanisme politik, sehingga warga negara paham ternadap masalah yang dihadapi, alternatif untuk mengatasinya, serta alasan-alasan mengapa satu alternatif di pilih oleh para tokoh reformasi.
   Keempat, accountability, yakni kepercayaan warga negara, bahwa tokoh reformasi benar-benar mengambil keputusan atau inisiatif yang sejalan dengan arah yang dikehendaki bersama.
                 Kelima,rationality,yakni: keharusan bagi seluruh komponen reformis untuk lebih mengutamakan akal sehat dari pada perasaan dalam bertindak (Riswandha Imawan,2000: 265).
   Kelima hal tersebut harus ada dalam sebuah reformasi apapun karena ketidakadaannya akan menyebabkan reformasi jalan ditempat dan tidak menghasilkan apa-apa. Setelah mengetahui arti reformasi, maka yang harus dipahami adalah pendidikan islam. Pendidikan menurut M.J. langeveld adalah upaya manusia dewasa membimbing yang belum kedewasaan. Pendidikan adalah titik tolak yang akan menghantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan adnya sistem pendidikan, maka proses proses belajar mengajar dan penyerapan ilmu akan berjalan dengan lebih fokus dan terarah. Banyak sistem pendidikan yang kini telah dipraktekan di seluruh dunian baik pendidikan formal maupun pendidikan informal.3 Sedangkan yang di maksud dengan pendidikan islam adlah sebuah rangkaian pemberdayaan manusia menuju taklif(kedewasaan), baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diembannya sebagai seorang hamba dihadapkan kholiq-nya dan sebagai pemalihara (khalifah)pada semesta.4  pendidikan islam, suatu pendidikan yang melatih murid-murid dengan cara yang begitu rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka dipengaruhi oleh nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etis Islam[Syed sajjad husein dan Syed ali Ashraf,1986:2], atau pendidikan islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syari’at Allah. Pendidikan islam, suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai dengan nilai-nilai islam.5        
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual.
3.Untuk lebih jelasnya lihat, Imam Barnadib, Filsafat pendidikan Sistem&Metode, penerbit Andi, yogyakarta, Cet. kesembilan, 1997.
4.Ahmad Tafsir., Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam., PT. Remaja Rosdakarya., Bandung, 2001
                                5.Hujair AH. Sanaky, “Pembaharuan pendidikan islam menuju masyarakat madani.



Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran Islam dapat dipahami.
Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran Islam tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang Islami .
Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan Islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya :

1.Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
2.Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
3.Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.6
                   B. Mengapa Butuh Reformasi
   Berbagai macam cara,sistem serta strategi yang dipakai oleh seluruh steak bolder pendidikan islam di indonesia telah mengalami perubahan dari waktu kewaktu.
Perubahan ini di harapkan menjadi jembatan bagi terwujudnya umat islam yang benar-benar memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama .
                   6.A. musthofa , Sejarah Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia,1999. hlm, 11


Namun demikian, perubahan serta dinamika peradaban manusia yang berkembang secara cepat terkadang menyisakan berbagai macam problem pendidikan islam yang membutuhkan jalan keluar. Metode, strategi dan sistem pendidikan islam yang dilakukan pada masa orde baru sudah di anggap sudah ketinggalan zaman sehingga membutuhkan pembaharuan(reformasi). Apalagi modernisasi dan globalisasi yang menuntut persaingan di antara manusia yang semakin menggejala sehingga pembaharuan dalam pendidikan islam menjadi keniscayaan . Rezim orde baru yang otoriter terbukti tidak dapat melahirkan metude dan sistem pendidikan yang demokratis dan menghargai hak asasi manusia. Metode dan sistem pendidikan terutama pendidikan islam yang dijalankan oleh orde baru tidak mampu melahirkan pendidikan yang mampu memberdayakan masyarakat secara efektif meskipun secara kuantitatif orde tersebut telah mencapai kemajuan yang berarti.7  Dalam perkembangan pendidikan Islam, di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan. Adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pendidikan Islam menurut Zakiah Darajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis .
7.Suryanto, Refleksi dan Reformasi di indonesia memasuki Milenium III, (yogyakarta : Adi cita karya nusa ,2000), hlm .5-8.

Dari berbagai pengertian pendidikan Islam di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dipaparkan di atas, dapat dirumuskan tentang pengertian sejarah pendidikan Islam, yaitu:
a.Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari sejak lahirnya hingga sekarang ini.
b.Satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun operasi onalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya .
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran Islam dapat dipahami.
Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran Islam tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang Islami .




PENUTUP
                        A.KESIMPULAN
   Setelah kita menjabarkan mulai dari pengertian reformasi dan revolusi islam maka dapatlah kita simpulkan bahwa kita di tuntut untuk selalu kreatif, inofatif dan dinamis, agar kita itdak terlindas oleh gerak cepat modernisasi dan ganasnya arus globalisasi yang menuntut persaingan di antara manusia semakin menggejala sehingga pembaharuan dalam pendidikan islam menjadi keniscayaan. Metode dan sistem pendidikan terutama pendidikan islam yang dijalankan oleh orde baru tidak mampu melahirkan pendidikan yang mampu memberdayakan masyarakat secara efektif meskipun secara kuantitatif orde tersebut telah mencapai kemajuan yang berarti. Dan dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam dilakukan dengan metode lisan, obserfasi, dan documenter.
                   B. SARAN
 Demikian makalah ini penulis buat . penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata baik sampurna , sehingga jika terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini ,penulis mohon sasran dan kritik dari pembaca dan dosen, supaya makalah ini dapat lebih baik, dengan harapan agar bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi semua yang mencintai ilmu allah, dan marilah kita menjadikan Al-qur’an dan Al-hadist sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari kita yang merupakan sumber hukum agama islam dan sekaligus pembawa kita kedalam kehidupan yang bahagia baik itu di dunia dan akhirat kelak nanti.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad D. Marimba, 1974, Pengantar Filsafat Pendidikan  islam , al-ma’rif, Bandung, Cet.III,.
Anwar Jasin, 1985, Kerangka Dasar Pembaharuan Pendidikan Islam : tinjauan Filosofis, Jakarta . Conference Book.
Pius A. Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Ariloka, 1994), hlm. 660
 Imam Barnadib, filsafat Pendidikan sistem &metode, Penerbit Andi, Yoyakarta, Cet. Kesembilan, 1997.
Hujair AH. Sanaky, “Pembaharuan pendidikan islam menuju masyarakat madani” . data tersebut di ambil dari www.google.co.id . pada tanggal 02 januari 2012.
Prof. Dr. H. Nata, Abuddin, M.A. Metodologi Studi Islam
Nasutin, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya
Drs. Hakim, Abd, Atang., MA. Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam
Drs. H. Mardiyo, M. Si.  Buku educatia Jurnal Ilmu Pendidikan Dan agama islam . 1 Mei 2009.
A.                    Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999
www.google.co.id  pada tanggal 02 januari 2012

 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar