KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya, penulis
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “METODOLOGI
STUDI ISLAM” , yang berjudul “REFORMASI
PENDIDIKAN DALAM ISLAM” penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata baik
dan sempurna, sholawat serta salam penulis haturkan kepada beliau nabi Muhammad
SAW yang kita tunggu syafa’atnya besuk di hari akhir nanti, jika terdapat kekurangan
maupun kesalahan, penulis mohon kritik dan saran supaya makalah ini dapat
menjadi lebih baik agar menjadi instrokpesi penulis supaya agar dapat lebih
teliti lagi dalam pembuatan makalah, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Penulis
04 januari 2012
reformasi pendidikan dalam islam
DAFTAR ISI
Kata
pengantar.......................................................................................i
Daftar
isi...............................................................................................ii
BAB I
pendahuluan
........................................................................................1
BAB II
Pembahasan
.........................................................................................2
A.
Reformasi dalam pendidikan islam
..............................................3
B.
Mengapa butuh reformasi .............................................................7
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan ..................................................................................11
B.
Saran ............................................................................................11
Daftar pustaka
....................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai
agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas dibandingkan
dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang
berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam.
Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam
itu perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman Islam
yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman
keislaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan keislaman
yang bersangkutan. Kita barangkali terikat terhadap kualitas keislaman
seseorang yang benar-benar komprehensif dan berkualitas. Untuk itu uraian di
bawah ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam.
Selain
itu dalam makalah kali ini yang berjudul “REFORMASI PENDIDIKAN DALAM ISLAM” akan
membahas berbagai macam metode(cara) yang digunakan oleh umat islam agar proses
transfer of knowledge dapat berjalan dengan baik serta menyentuh tiga
ranah dalam pendidikan , yaitu ranah konigtif , afektif dan psikomotrik . Namun
seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan zaman , metode dan sistem
pendidikan islam yang selama ini dipakai dirasa oleh banyak pihak sudah tidak
relevan lagi sehingga membutuhkan reformasi nilai,metode dan sistem. Indikasi
dari tidak relevannya metode dan sistemyang dipakai dalam pendidikan islam
adalah terbaikannya nilai-nilai agama islam di era kontemporer serta
terbelakangnya berbagai macam lembaga pendidikan yang mengaku sebagai lembaga
pendidikan islam. Banyak sekali perilaku umat uslam yang tidak mencerminkan
kepribadian seorang muslim seperti, merampok, membunuh, mengkorupsi uang rakyat
dan lain sebagainya . Perbuatan –perbuatan ini tentu menampar wajah indonesia
yang terkenal dengan negara religius.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Reformasi pendidikan dalam
islam
Reformasi
menjadi kata yang sering kita dengar dengan di era modern sekarang ini karena
kata tersebut bermakna pembaharuan . Modernisasi meniscayakan adanya
pembaharuan dalam segala aspek kehidupan karena modernisasi menuntut manusia
untuk selalu kreatif ,inofatif dan dinamis agar tidak terlindas oleh gerak
capat modernisasi dan ganasnya arus globalisasi. Kata reformasi berarti
perubahan, renofasi,pembentukan baru,pembaharuan,perombakan, bentuk.1 konsep
reformasi dimaknai pembaharuan atau perubahan secara pelan-pelan. Istilah
reformasi berbeda dengan revolusi karena reformasi adalah perubahan secara
pelan-pelan secara tidak merubah nilai-nilai terdahulu yang masih dianggap
baik. Sedangkan revolusi adalah perubahan secara cepat ,radikal dan menyeluruh.2
seorang reformis adalah pembaharu atau pembuat perubahan (john M. Echols dan
hasan shadily,1995:473). Reformasi merupakan akar refolusi agama di Eropa Barat
dalam abad XVI , sebagai pergerakan perbaikan keadaan dalam gereja katolik.
Dalam pergerakan selanjutnya , reformasi telah menjadi kekuatan dasar di dunia
barat sampai sekarang (Hasan shadily, 1973:1120).Dengan demikian ,reformasi
dapat di maknai sebagai usaha untuk membenahi seluruh tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara,termasuk dalam masalah pendidikan.
1.Pius A. Partanto, M. Dahlan Al-Bahrry, kamus ilmiah populer,(Surabaya
Ariloka,1994),hlm. 660
2.Ibid.,
hlm.678
Untuk dapat melakukan reformasi dengan baik ,
maka dibutuhkan berbagai macam prasyarat yang harus dipenuhi seperti;
Pertama ,penegakan hukum (law
enforcement) yang selain menjamin hak warga negara untuk ikut menentukan
“warna” kehidupan sosial –politik yang baru, juga memastikan bahwa setiap warga
negara mematuhi negara yang berlaku , yang di sepakati bersama,agar hak tiap
warga negara tidak terganggu oleh penggunaan hak yang sama oleh warga negara
lainnya .
Kedua , prediktability, yakni
kejelasan pola pikir dan pola tindak para agen reformasi tidak kehilangan arah
, sehingga warga negara dapat beinisiatif, mengambil langkah-langkah pembaruan
tanpa terlepas dari keseluruhan konteks gerakan dan arah reformasi.
Ketiga, transparancy, yakni keterbukaan mekanisme politik, sehingga warga negara paham ternadap
masalah yang dihadapi, alternatif untuk mengatasinya, serta alasan-alasan
mengapa satu alternatif di pilih oleh para tokoh reformasi.
Keempat, accountability, yakni kepercayaan warga negara, bahwa tokoh reformasi benar-benar
mengambil keputusan atau inisiatif yang sejalan dengan arah yang dikehendaki
bersama.
Kelima,rationality,yakni: keharusan bagi seluruh komponen reformis untuk lebih mengutamakan akal sehat
dari pada perasaan dalam bertindak (Riswandha Imawan,2000: 265).
Kelima hal tersebut harus ada dalam sebuah
reformasi apapun karena ketidakadaannya akan menyebabkan reformasi jalan
ditempat dan tidak menghasilkan apa-apa. Setelah mengetahui arti reformasi,
maka yang harus dipahami adalah pendidikan islam. Pendidikan menurut M.J.
langeveld adalah upaya manusia dewasa membimbing yang belum kedewasaan.
Pendidikan adalah titik tolak yang akan menghantarkan seseorang untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan adnya sistem pendidikan, maka proses
proses belajar mengajar dan penyerapan ilmu akan berjalan dengan lebih fokus
dan terarah. Banyak sistem pendidikan yang kini telah dipraktekan di seluruh
dunian baik pendidikan formal maupun pendidikan informal.3 Sedangkan
yang di maksud dengan pendidikan islam adlah sebuah rangkaian pemberdayaan
manusia menuju taklif(kedewasaan), baik secara akal, mental maupun moral, untuk
menjalankan fungsi kemanusiaan yang diembannya sebagai seorang hamba dihadapkan
kholiq-nya dan sebagai pemalihara (khalifah)pada semesta.4 pendidikan islam, suatu pendidikan yang
melatih murid-murid dengan cara yang begitu rupa sehingga dalam sikap hidup,
tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan
mereka dipengaruhi oleh nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etis
Islam[Syed sajjad husein dan Syed ali Ashraf,1986:2], atau pendidikan islam
mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada
syari’at Allah. Pendidikan islam, suatu kegiatan yang mengarahkan dengan
sengaja perkembangan seseorang sesuai dengan nilai-nilai islam.5
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun
terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam
penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi
suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual.
3.Untuk lebih jelasnya lihat, Imam Barnadib, Filsafat
pendidikan Sistem&Metode, penerbit Andi, yogyakarta, Cet. kesembilan,
1997.
4.Ahmad
Tafsir., Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam., PT. Remaja
Rosdakarya., Bandung, 2001
5.Hujair
AH. Sanaky, “Pembaharuan pendidikan islam menuju masyarakat madani.
Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk
menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan
dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai
seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik
dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan
suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara
metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang
dibawa oleh Rasulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh
As-sunnah, khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat
dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka
yang terkandung dalam ajaran Islam dapat dipahami.
Metode komparatif mencoba membandingkan antara
tujuan ajaran Islam tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang
hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat
diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat
diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan
analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan
ajaran Islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan
pendidikan Islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh
kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan
Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan
dan pengembangan budaya umat manusia yang Islami .
Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan
Islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya :
1.Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
1.Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
2.Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
3.Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara
cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.6
B. Mengapa Butuh
Reformasi
Berbagai macam cara,sistem serta strategi
yang dipakai oleh seluruh steak bolder pendidikan islam di indonesia
telah mengalami perubahan dari waktu kewaktu.
Perubahan ini di harapkan menjadi jembatan
bagi terwujudnya umat islam yang benar-benar memahami, menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai ajaran agama .
6.A. musthofa , Sejarah Pendidikan
Islam, CV. Pustaka Setia,1999. hlm, 11
Namun demikian, perubahan serta dinamika peradaban manusia yang berkembang
secara cepat terkadang menyisakan berbagai macam problem pendidikan islam yang
membutuhkan jalan keluar. Metode, strategi dan sistem pendidikan islam yang
dilakukan pada masa orde baru sudah di anggap sudah ketinggalan zaman sehingga
membutuhkan pembaharuan(reformasi). Apalagi modernisasi dan globalisasi yang
menuntut persaingan di antara manusia yang semakin menggejala sehingga pembaharuan
dalam pendidikan islam menjadi keniscayaan . Rezim orde baru yang otoriter
terbukti tidak dapat melahirkan metude dan sistem pendidikan yang demokratis
dan menghargai hak asasi manusia. Metode dan sistem pendidikan terutama
pendidikan islam yang dijalankan oleh orde baru tidak mampu melahirkan
pendidikan yang mampu memberdayakan masyarakat secara efektif meskipun secara
kuantitatif orde tersebut telah mencapai kemajuan yang berarti.7 Dalam perkembangan pendidikan Islam, di dalam
sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional
dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan. Adapun
hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam tetap dapat dipertahankan
sesuai dengan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pendidikan Islam menurut Zakiah
Darajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan
sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri
sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis .
7.Suryanto,
Refleksi dan Reformasi di indonesia memasuki Milenium III, (yogyakarta :
Adi cita karya nusa ,2000), hlm .5-8.
Dari berbagai pengertian pendidikan Islam di atas dapat kita simpulkan
bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan
anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal
perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dipaparkan di atas, dapat dirumuskan
tentang pengertian sejarah pendidikan Islam, yaitu:
a.Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam
dari sejak lahirnya hingga sekarang ini.
b.Satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep,
lembaga maupun operasi onalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang
sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah.
Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus
keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk
menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan
dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai
seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik
dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya .
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau
metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode
komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah
saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya yang
langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan
sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam
ajaran Islam dapat dipahami.
Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran Islam tentang
pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada
masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan
perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang
mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap
istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara
kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada
saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang
akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat
pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya
umat manusia yang Islami .
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Setelah kita menjabarkan mulai dari pengertian
reformasi dan revolusi islam maka dapatlah kita simpulkan bahwa kita di tuntut
untuk selalu kreatif, inofatif dan dinamis, agar kita itdak terlindas oleh
gerak cepat modernisasi dan ganasnya arus globalisasi yang menuntut persaingan
di antara manusia semakin menggejala sehingga pembaharuan dalam pendidikan
islam menjadi keniscayaan. Metode dan sistem pendidikan terutama
pendidikan islam yang dijalankan oleh orde baru tidak mampu melahirkan
pendidikan yang mampu memberdayakan masyarakat secara efektif meskipun secara
kuantitatif orde tersebut telah mencapai kemajuan yang berarti. Dan dalam
penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam dilakukan dengan metode
lisan, obserfasi, dan documenter.
B.
SARAN
Demikian makalah ini penulis buat . penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata baik sampurna , sehingga jika terdapat
kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini ,penulis mohon sasran dan kritik
dari pembaca dan dosen, supaya makalah ini dapat lebih baik, dengan harapan
agar bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi semua yang mencintai ilmu allah,
dan
marilah kita menjadikan Al-qur’an dan Al-hadist sebagai pedoman dalam kehidupan
sehari-hari kita yang merupakan sumber hukum agama islam dan sekaligus pembawa
kita kedalam kehidupan yang bahagia baik itu di dunia dan akhirat kelak nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad D. Marimba, 1974, Pengantar Filsafat Pendidikan islam , al-ma’rif, Bandung, Cet.III,.
Anwar Jasin, 1985, Kerangka Dasar Pembaharuan
Pendidikan Islam : tinjauan Filosofis, Jakarta . Conference Book.
Pius A. Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah
Populer, (Surabaya : Ariloka, 1994), hlm. 660
Imam Barnadib, filsafat
Pendidikan sistem &metode, Penerbit Andi, Yoyakarta, Cet. Kesembilan,
1997.
Hujair AH. Sanaky, “Pembaharuan pendidikan islam menuju
masyarakat madani” . data tersebut di ambil dari www.google.co.id . pada
tanggal 02 januari 2012.
Prof. Dr. H. Nata,
Abuddin, M.A. Metodologi Studi Islam
Nasutin, Harun, Islam
Ditinjau dari Berbagai Aspeknya
Drs. Hakim, Abd,
Atang., MA. Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam
Drs. H. Mardiyo, M.
Si. Buku educatia Jurnal Ilmu
Pendidikan Dan agama islam . 1 Mei 2009.
A.
Mustafa,
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar